Rabu, 09 April 2008

Kontrakkan....

Lokasi : Jl. Otista III
Status : Fixed Gambar Kerja
Owner : M. Sapari
Arsitek : Dasep Buchori

Photobucket

Kemaren pas aku pulang ke kampung halaman, aku baru tahu kalau bapak punya tanah, bukan, rumah maksudnya yang ‘ngga sengaja’ dimiliki. Kenapa ngga sengaja dimiliki? Karena ada orang punya utang sama bapak dan kemungkinan ngga bisa bayar, ya terpaksa deh tanah dan rumahnya di ambil jadi hak bapa.
Menurut rencana rumah dan tanah akan dijual kembali sama orang lain, tapi ngga tahu laku apa ngga? Kita lihat aja nanti. Kalau ngga laku kemungkinan besar akan di re-design, di alih fungsikan menjadi rumah kontrakkan yang terdiri atas dua rumah bedeng. Ada ruang tamu, dua kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan tempat jemuran.
Luas tanah, kurang lebih 100m2 dan luas bangunan yang direncanakan +91m2. Rumah dirancang dengan pertimbangan budget yang sangat terbatas dan site yang terletak di sekitar perkampungan padat penduduk.
Bedeng pertama menghadap ke timur berdasarkan arah hadap site dan menghadap ke jalan utama gang, terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu dan ruang ruang keluarga yang menyatu, dapur, dan kamar mandi. Elevasi lantai yang menurun di depan pintu utama rumah yang memotong teras, adalah sebagai tempat bagi sandal yang dicopot sebelum memasuki rumah, area ini hanya diplester dari bahan semen saja, sedangkan teras dan lantai dalam rumah dengan finishing keramik. Meniru gaya khas rumah di Jepang tempat sandal dicopot, sengaja dilakukan agar sandal tidak dicopot di area jalan gang bila tak membuat elevasi semacam ini. Sama halnya dengan bedeng pertama, pembagian rumah sangat tipikal. Bedanya bedeng kedua ini menghadap ke selatan dan antara ruang tamu dengan ruang keluarga terpisah. Juga elevasi untuk tempat sandal ditambahkan.
Ditengah site, antara dua bedeng tersebut terdapat ruang tangga menuju lantai atas/dak yang berfungsi sebagai tempat mencuci dan menjemur pakaian, sehingga seluruh aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga dapat tetap dilakukan di area privasi rumah itu sendiri tanpa mengganggu tetangga sebelah.
Semoga jika benar-benar dibuat agar menjadi rumah nyaman, menampung segala aktivitas para penghuninya dengan baik, ngga becek kalo hujan apalagi kalo ngga ada ojek.

Front (Bedeng 1)
Photobucket


Side Right (Bedeng 2)
Photobucket


Perspektif 1
Photobucket


Perspektif 2
Photobucket


Perspektif 3
Photobucket


Side Right Detail (Bedeng 2)
Photobucket


Bird Eye Perspektif
Photobucket


Interior Perspektif 1
Photobucket


Interior Perspektif 2
Photobucket


Wall Detail
Photobucket



1 Komentar:

Blogger Abu Syafwan mengatakan...

Pakai sofware apa mas..
Bisa bantu design rumah bedeng (ukuran tanah L = 24 x P= 20 melebar).Lokasi tanah rawa sehingga lebih cocok model panggung. Satu blok terdiri dari 1 K.Tidur, 1 (KM + Dapur), 1 R.Tamu.
Bedeng untuk warga kurang mampu (berpenghasilan tdk menentu).Terima kasih sebelumnya mas. Blognya bermanfaat.
Salam. abusyafwan@hotmail.com

4 November 2009 pukul 18.41  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda